KilasTangerang.com – Ramadan tinggal menghitung hari. Semua umat muslim bersiap menyambutnya. Termasuk para santri yang ada di Saung Qur’an Thoriqotul Jannah, Tasikmalaya. Walau mereka hidup dalam keterbatasan, syukur terus terpanjat.
Pesantren ini berdiri sejak tahun 2013. Hingga hari ini, 200 santri dari usia 4 tahun sampai tingkat SMA belajar dan menghafal Al-Qur’an di sana. Mayoritas merupakan santri yatim dan prasejahtera, semua biaya dan administrasi pendidikan mereka dibebaskan. Guna pemenuhan kebutuhan pangan santri, khususnya yang bermukim, pesantrenberikhtiar untuk selalu memenuhinya walau belum memiliki donatur tetap.
Mendengar kondisi ini yang kemudian membawa tim Aksi Cepat Tanggap dan relawan Masyarakat Relawan Indonesia menghadirkan kebutuhan pangan bagi Saung Qur’an Thoriqotul Jannah, Selasa (30/3/2021). Paket pangan yang hadir bagian dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang ACT gaungkan sejak beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah beberapa hari ke depan kebutuhan pangan di sini cukup. Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah ambil bagian dari gerakan ini,” ungkap Pipih Rohimah dari Saung Qur’an Thoriqotul Jannah.
Paket pangan yang ACT dan MRI hadirkan bagi Saung Qur’an Thoriqotul Jannah ialah 99 kilogram Beras Wakaf. Beras produk pengelolaan dana wakaf ini diberikan secara gratis. Distribusi yang dilakukan bagi santri prasejahtera ini merupakan perluasan dari kebaikan Gerakan Sedekah Pangan Nasional.
“Paket pangan dari gerakan kebaikan yang diinisiasi ACT ini menyasar berbagai kalangan masyarakat, khususnya warga prasejahtera serta petugas keamanan sebagai apresiasi atas jaga mereka. Nantinya, aksi ini akan terus meluas, apalagi menjelang dan ketika Ramadan,” jelas Fauzi Ridwan dari tim Program ACT Tasikmalaya.
Selain ke Saung Qur’an Thoriqotul Jannah, Gerakan Sedekah Pangan Nasional juga mendistribusikan paket pangan ke Rumah Tahfidz Al-Qur’an Darul Ilmi, Cipedes Tasikmalaya, yang juga menjadi tempat menimba ilmu santri yatim serta prasejahtera.[Sumber: News.act.id]
