Kilastangerang.com, AFRIKA — Tingkat kerawanan pangan di Afrika menjelang Ramadan 2021 sangat tinggi. Data Afrika Center for Strategic Studies mencatat pada 2020 angka kerawanan pangan di Afrika meningkat 60 persen. Selain konflik dan salah urus, peningkatan kerawanan pangan di Afrika juga diakibatkan adanya pandemi Covid-19.
Diperkirakan 100 juta warga Afrika menghadapi krisis tersebut. Kondisinya semakin memburuk di tahun 2021. Di Afrika Barat, 23,6 juta orang diprediksi menghadapi kerawanan pangan tingkat tinggi. Angka itu meningkat 40 persen dari data sebelumnya.
FAO dan WFP memperingatkan lonjakan tambahan untuk setidaknya 14 negara Afrika yang mengalami krisis pangan pada tahun 2021. Salah satu negara yang mengalami peningkatan kerawanan pangan tinggi adalah Mali.
Ikhtiar membantu warga Afrika yang menghadapi kerawanan pangan pun terus dilakukan Aksi Cepat Tanggap. Ramadan ini, beragam bantuan pangan akan dihadirkan, antara lain makanan iftar, paket pangan, dan bingkisan Lebaran.
Amir Firdausi dari Tim Global Humanity Response-ACT mengatakan, pada Ramadan 2021 nanti, target sekitar 30.000 jiwa bisa mendapat berbagai bantuan tersebut. Dengan demikian, diharapkan bantauan pangan dapat meredam kerawanan pangan yang melanda sejumlah negara di Afrika.
“Paket pangan berupa daging, sayur, buah, tepung, kacang, minyak goreng, gula, dan beras akan didistribusikan di lima negara di Afrika yakni Somalia, Mali, Uganda, Ghana, dan Kenya,” ujar Amir, Kamis (25/3/2021).
Untuk paket hadiah lebaran, lanjut Amir, barang-barang yang akan diberikan berupa gamis, celana, kemeja, sepatu, dan alat-alat ibadah. “Pemberian paket lebaran ini sebagai hadiah bagi anak-anak dan warga prasejahtera setelah melaksanakan puasa sebulan penuh,” tuturnya. []