kilastangerang.com, JAKARTA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui Operasi Pangan Murah atau OPM berdayakan UMKM lewat program yang telah diresmikan beberapa waktu lalu ini.
Program yang telah mendapatkan dukungan dari sikap kedermawanan masyarakat ini tidak hanya bertujuan membantu warga lewat paket pangan yang dijual dengan setengah harga.
Lebih dari itu, program ini juga memberikan dampak pada penjualan bahan pangan dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
ACT berkolaborasi dengan pelaku UMKM untuk mengadakan bahan pangan yang berkualitas dalam program Operasi Pangan Murah.
Penurunan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini ternyata tidak juga menaikkan kondisi ekonomi masyarakat yang telah terdampak pandemi selama hampir dua tahun ini.
Usaha skala kecil belum juga menemukan target pasar yang tepat, usaha skala besar pun belum juga Kembali pulih. Sehingga kemiskinan menjadi permasalahan yang masih terus terjadi.

ACT bersama Kerohanian Islam Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang mengadakan Operasi Pangan murah yang diadakan di Dusun Deliksari, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Sabtu (30/10/2021) lalu.
Sebanyak 270 keluarga mendapatkan paket pangan terbaik setengah harga dari program ini.
“Kedermawanan masyarakat yang tersalukan melalui Operasi Pangan Murah bukan cuma dirasakan warga yang membeli setengah harga saja. Tapi juga, pelaku UMKM kami berdayakan, mereka sebagai pihak yang mengadakan bahan pangan, dan kami beli dengan harga penuh,” jelas Hamas Rausyanfikr dari tim Program ACT Jawa Tengah.
Serupa dengan hal tersebut, kota Solo, Kediri, dan Pekanbaru juga menggelar aksi serupa di pekan pertama November ini.
Totalnya, terdapat ratusan paket pangan berkualitas setengah harga yang berhasil dibawa pulang oleh warga miskin.
Kaum Ibu Merasakan Manfaat Operasi Pangan Murah

Kebutuhan pokok, seperti minyak goreng yang mengalami kenaikan harga yang memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat, khususnya pada kalangan ibu yang lebihsering bergelut di dapur mengolah berbagai hidangan untuk keluarga.
Santi (47) misalnya, Ibu rumah tangga yang tinggal di Petogogan, Jakarta Selatan ini mengaku saat ini agaknya merasa berat untuk membeli minyak goreng.
“Harga minyak goreng naik banget. Saya setiap hari biasa beli setengah liter harga 8 ribu, sekarang jadi 10 ribu,” ungkapnya, Senin (1/10/2021).
Tidak hanya harga kebutuhan pokok yang melangit, kondisi perekonomian Santi yang meredup akibat pandemi pun berpengaruh besar pada kehidupannya.
Sang suami yang bekerja sebagai pengawas proyek tak lagi bekerja karena sepinya proyek pembangunan. Beruntungnya, saat ini perekonomian keluarga Santi mulai bangkit kembali seiring dengan kasus positif Covid-19 yang menurun.
“Saya berterima kasih sama ACT Jakarta Selatan, sama MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) juga. Sembako murah ini sangat membantu saya, di momen yang pas juga sekarang karena harga kebutuhan lagi naik,” ungkap Santi yang mendapatkan bahan pangan dari Operasi Pangan Murah.