kilastangerang.com, JAKARTA – Resimen Mahasiswa atau Menwa adalah organisasi kampus yang berjalan dengan basis semimiliter.
Menwa ramai menjadi pembicaraan publik akibat meninggalnya Gilang Endi (21) yang meninggal dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Menwa kampusnya.
Gilang merupakan mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia meninggal di kawasan Jurug, Solo, Jawa Tengah, pada malam hari.

Polresta Surakarta kini tengah mendalami kasus kematian Gilang, terkait penyebab dan apakah ada andil Menwa UNS pada kematian Gilang.
Senin (25/10/2021), dilakukan otopsi terhadap jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Surakarta. Munculnya kasus kematian anggota Resimen Mahasiswa ini menimbulkan pertanyaan apakah Menwa adalah organisasi yang masih dibutuhkan di kampus?
Sejarah Menwa

Laman polkam.go.id (25/5/2018) menyebutkan Resimen Mahasiswa merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang menjadi pionir dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam membela negara.
Historia.id (26/10/2021) juga menjelaskan bahwa sejarah Resimen Mahasiswa dapat ditelusuri kembali ke tahun 1959.
Kolonel RA Kosasih, Komandan Divisi Siliwangi, menginstruksikan mahasiswa untuk menemui Presiden Sukarno di Lanud Husein Sastranegara Bandung saat itu.

Sukarno terkesan, tetapi juga terkejut dengan pasukan yang dikerahkan oleh Kosasih. “Kos, itu tadi pasukan dari mana, kok nggak pakai tanda pangkat,” Presiden Sukarno saat itu bertanya.
“Itu tadi pasukan Resimen Mahasiswa yang sedang dipersiapkan untuk membentuk Operasi Pagar Betis guna menumpas gerombolan Darul Islam/TII Kartosoewirjo,” jawab Kosasih.
Setelah itu, Menwa menjadi Batalion Wajib Latih yang terbentuk dari mahasiswa asal perguruan tinggi Jawa Barat. Resimen Mahasiswa itu kemudian dilatih langsung oleh Divisi Siliwangi dari 13 Juni -14 September 1959.
Tugas Menwa Adalah?

Resimen Mahasiswa dalam kampus mempunyai wewenangnya tersendiri, berbeda dengan UKM lainnya, Menwa berada langsung di bawah rektorat.
Sebagai bagian integral dari pembangunan pertahanan negara, Menwa bertanggung jawab untuk merencanakan dan menyusun potensi mahasiswa untuk menjalankan fungsi cadangan negara.
Resimen Mahasiswa sebagai pelindung masyarakat bertugas menyiapkan mahasiswa untuk menjalankan fungsi sebagai perlindungan masyarakat (linmas).
Terakhir, tugas Resimen Mahasiswa sebaga UKM khusus di perguruan tinggi adalah membantu mengembangkan kesadaran bela negara mahasiswa.
Serta, Resimen Mahasiswa bertugas mewujudkan kelancaran pengembangan kegiatan dan program lain di perguruan tinggi.
Sejatinya, Resimen Mahasiswa adalah organisasi yang mulia tugasnya, bukan melakukan kekerasan apalagi sampai menghilangkan nyawa orang.
Tuntutan Hapus Menwa

Organisasi semimiliter ini sebenarnya sudah sering mendapat tuntutan penghapusan akibat kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan Resimen Mahasiswa.
Tahun 1994, sejumlah mahasiswa di Semarang merilis pernyataan keprihatinan terkait tindak kekerasan yang anggota Menwa lakukan.
Sejumlah kelompok yang tergabung dalam Kelompok Cipayung juga pernah memberikan tuntutan untuk menghapus Resimen Mahasiswa.
IAIN Walisongo Semarang meminta organisasi Menwa dibubarkan setelah anggota organisasi itu terbukti melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa IAIN Walisongo Semarang.

Kemudian, melalui referendum di tahun 2000, mahasiswa IAIN Walisongo menyatakan penolakan atas keberadaan Resimen Mahasiswa di kampusnya. Berhasilnya IAIN Walisongo Semarang “mengusir” Menwa menginspirasi perguruan tinggi lain di Indonesia.
Melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri, pemerintah memutuskan Resimen Mahasiswa sebagai UKM.
Karena itu, kepengurusan Resimen Mahasiswa tidak lagi dipegang oleh Kementerian Pertahanan melainkan sepenuhnya diserahkan kepada perguruan tinggi. Meski begitu, Resimen Mahasiswa masih sering melakukan Kerjasama denan Komando Kewilayahan TNI.
Kesimpulan
Resimen Mahasiswa saat ini sedang menjadi buah pembicaraan publik akibat meninggalnya salah seorang anggota pada kegiatan Diklat.
Banyak yang menduga terjadi kekerasan kepada mahasiswa tersebut sampai akhirnya ia meninggal dunia.
Banyak juga kasus kekerasan lain yang terjadi dengan anggota Resimen Mahasiswa sebagai pelaku. Lantas, apakah Menwa adalah organisasi yang masih dibutuhkan di kampus?