KILAS TANGERANG
Advertisement
  • Home
  • Kilas Tangerang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Bisnis
  • Budaya
  • Komunitas
  • Tips
  • Ramadhan
No Result
View All Result
KILAS TANGERANG
Home Internasional

Menguatkan Perjuangan Palestina Layaknya Keluarga

redaksi by redaksi
26 Februari 2021
in Internasional
0
Menguatkan Perjuangan Palestina Layaknya Keluarga

Kredit foto : ACT

Kilastangerang.com, PALESTINA – Kondisi Palestina saat ini terus mencekam karena terus diserang zionis Israel. Banyak keluarga kehilangan anggota keluarga, tempat tinggal, dan kehidupan mereka semakin buruk.  Menurut survei tim Humanitarian Country Team sebanyak 2,45 juta penduduk Palestina membutuhkan bantuan.

Rincian dari jumlah tersebut, 1,57 juta tinggal di Jalur Gaza dan 883,6 ribu jiwa tinggal di West Bank. Bahkan 1,2 juta adalah anak-anak (kurang dari 18 tahun), 1,1 juta dewasa (18-65 tahun), dan 80.000 jiwa adalah lanjut usia (lebih dari 65 tahun). Sementara presentasi wanita sebanyak 49 persen dan laki-laki 51 persen. 

Penindasan seperti penggusuran terus dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Padahal, European Union Representative and the EU Heads of Mission in Jerusalem and Ramallah (UNRWA) menilai kebijakan penggusuran dan pembuatan permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional. 

“Tindakan pemindahan paksa, penggusuran, pembongkaran ilegal dan menyerukan Israel untuk membatalkan segala penggusuran,” tulis keterangan resmi UNRWA akhir tahun 2020 lalu.

BACAJUGA

Diplomasi Kemanusiaan Lewat Daging Kurban

Banjir di Afganistan Tewaskan 400 Jiwa, Mari Kirimkan Bantuan Terbaik

Pawai Bendera Israel Serang Warga Palestina, 145 Orang Terluka

Zakat Fitrah dari Indonesia Diterima Hampir 5.000 Mustahik di Berbagai Negara

Beri Kesempatan Buka Puasa, Laga Burnley vs Southampton Dihentikan

Tak hanya rumah dan tempat tinggal, warga Palestina juga harus menghadapi kehidupan yang sulit dan berada di jurang kemiskinan. Seperti contoh keluarga Sabaah Rehan (55) beserta tiga anaknya hidup miskin dan tinggal di jalur Gaza. Mereka terdampak aktivitas blokade yang dilakukan tentara Israel. 

Baca Juga:  Pawai Bendera Israel Serang Warga Palestina, 145 Orang Terluka

Suami Sabaah Rehan meninggal dunia dan ketiga anaknya menjadi yatim. Sabaah Rehan harus berjuang hidup tanpa ada sumber penghasilan. “Saya tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berupa kebutuhan makan, pakaian, sekolah, dan kesehatan,” kata Sabaah Rehan.

Selain Sabaah, keluarga Ibtisam Abu Khousa juga hidup dalam kesusahan. Ia bersama kelima anaknya tinggal di Jalur Gaza, Palestina. Keluarga Ibtisam Abu Khousa terdampak konflik kemanusiaan yang masih terjadi hingga saat ini.

Ibtisam Abu Khousa menceritakan kondisi mereka tidak aman, anak-anak tidak leluasa beraktivitas di luar. Gedung, rumah, masjid, peternakan, dan pertanian hancur akibat serangan senjata tentara Israel. Bahkan anak-anaknya tidak dapat bersekolah karena tidak memiliki biaya yang cukup. “Ditambah lagi kesulitan untuk membeli makanan setiap hari,” jelasnya. 

Salah satu keluarga di Kamp Jabalia penerima bantuan tunai Sister Family Palestine-Indonesia. (Foto : ACTNews)

Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity Response-Aksi Cepat Tanggap menjelaskan kehidupan mereka sangat bergantung dari bantuan orang-orang dermawan dari luar Gaza. Dikarenakan tidak ada lagi upaya yang bisa dilakukan saat kondisi krisis yang terus terjadi. 

Baca Juga:  Masuk ke Al-Aqsa, Pasukan Zionis Serang Warga Palestina yang Tengah Beribadah

Untuk mendekatkan dengan keluarga Palestina yang prasejahtera seperti Sabaah Rehan dan Ibtisam Abu Khousa, ACT akan menjembataninya melalui program Sister Family Palestine-Indonesia. “Ini merupakan program bantuan kebutuhan dasar bagi keluarga prasejahtera di Palestina,” kata Said. 

Sister Family Palestine-Indonesia merupakan jawaban dari permasalahan sosial di Palestina. Sekaligus menjadi mediator yang mempersaudarakan keluarga Indonesia dan Palestina. Mekanisnya dimulai dengan pengumpulan profil calon penerima manfaat, mengenalkan profil ke calon donor, proses persaudaraan keluarga terjalin, dan akhirnya ketahanan pangan serta jalinan persaudaraan Indonesia-Palestina terjaga. 

“Paket bantuan program Sister Family Palestine-Indonesia. Ini untuk sewa rumah, paket pangan, selimut, alas tidur, baju, celana, sepatu, kaos kaki, penghangat ruangan, dan perlengkapan sekolah,” ujarnya.[Sumber:News.act.id]

ShareTweetSendShareSend
Previous Post

Sedekah yang Gerakkan Ekosistem Pangan dari Hulu hingga Hilir

Next Post

Fatimah Usahakan Berjualan Setelah Gagal Panen Akibat Banjir Kalsel

redaksi

redaksi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Tangerang

Bupati Tangerang Klaim Wabah PMK Sudah Melandai

8 Agustus 2022
chikungunya

Belasan Warga di Kota Tangerang Terindikasi Penyakit Cikungunya

25 Juli 2022
vaksinasi

Vaksinasi Booster di Kota Tangerang Hampir Capai 50 Persen

22 Juli 2022
Siswa Korban Pencabulan di Tangerang Mendapatkan Pendampingan

Siswa Korban Pencabulan di Tangerang Mendapatkan Pendampingan

21 Juli 2022
Bithealth, Solusi Transformasi Digital Industri Healthcare Indonesia

Bithealth, Solusi Transformasi Digital Industri Healthcare Indonesia

18 Juli 2022
KILAS TANGERANG

© 2020 Kilas Tangerang.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Tangerang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Bisnis
  • Budaya
  • Komunitas
  • Tips
  • Ramadhan

© 2020 Kilas Tangerang.