Kilastangerang.com, JAKARTA – Aksi Cepat Tanggap membuka layanan antar pangan gratis berupa Humanity Care Line sejak 17 April 2020 lalu. Program ini kemudian mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ketika diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2 Mei 2020 lalu.
“Sejak awal pandemi program ini terus membersamai kita berkat sumbangsih para dermawan. Semenjak launching sudah satu setengah juta penerima manfaat dari program ini. Kalau diperkirakan, sekitar seribu penerima manfaat sehari,” ungkap Adiwi Caksono selaku Penanggung Jawab Humanity Care Line pada Selasa (30/3/2021).
Mendekati momen Ramadan, Humanity Care Line kembali bersiap untuk membahagiakan sesama. Aksi Humanity Care Line diikhtiarkan semakin masif di bulan suci nanti. “Insyaallah pada bulan Ramadan, program Humanity Care Line ini akan bertransformasi menjadi program Ramadhan Care Line. Dan akan siap melayani 500 ribu penerima manfaat selama satu bulan atau setara dengan 2,5 juta jiwa,” ujar Adiwi.

Tak hanya itu, jam operasional Humanity Care Line juga akan bertambah pada bulan Ramadan. “Kalau sekarang kami aktif pukul 7 sampai pukul 5 sore, maka di bulan Ramadan nanti Humanity Care Line akan beroperasi sampai pukul 11 malam. Ini semua adalah ikhtiar untuk memastikan kebutuhan saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap tercukupi di bulan Ramadan nanti,” jelas Adiwi.
Dalam menghubungi Ramadhan Care Line, Adiwi menjelaskan, tidak ada perubahan tata cara. Masyarakat cukup menelepon ke nomor 0800-116-5228. Operator Ramadhan Care Line akan melakukan verifikasi data kepada penelepon dan penerima manfaat. Jika sesuai, bantuan akan dikirim kepada penerima oleh Humanity Bikers sesuai dengan jadwal lokasi distribusi.
Adiwi juga mengajak para dermawan untuk ikut berkolaborasi memasifkan Ramadhan Care Line. Sejauh ini, pada saat peluncurannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mendukung program ini. “Harapan dan target ke depan, program Humanity Care Line dan Ramadhan Care Line ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis pangan di Jabodetabek dan Indonesia pada umumnya. Ke depannya juga kita juga berharap bisa dijalankan secara nasional” harap Adiwi.[]