KILASTANGERANG. Total kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melonjak melewati 50 juta menyusul rekor jumlah kasus baru di beberapa negara. Lebih dari 1,25 juta orang sekarang telah meninggal setelah tertular virus, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.
Angka tersebut diperkirakan lebih tinggi karena pengujian yang tidak memadai di banyak negara.
Gelombang kedua virus corona telah melanda banyak negara dan menyumbang seperempat dari total kasus, lapor Reuters.
Dengan lebih dari 12,5 juta kasus dan 305.700 kematian, Eropa kembali menjadi hotspot setelah menjadi episentrum pertama pandemi awal tahun ini, demikian diwartakan BBC.
Prancis pada Minggu (8/11/2020) mencatat 38.619 kasus baru, jauh lebih sedikit dari rekor peningkatan Sabtu (7/11/2020) sebanyak 86.852 kasus. Namun kementerian kesehatan mengatakan ada masalah dalam pengumpulan data dan akan ada koreksi pada Senin (9/11/2020).
Negeri Mode itu juga mencatat 271 kematian, sehingga total menjadi 40.439. Negara ini baru saja seminggu melakukan lockdown kedua dengan tujuan mengekang penyebaran virus.
Di Inggris, yang memiliki jumlah kematian tertinggi di Eropa, terdapat 20.572 kasus baru dan 156 kematian baru, sehingga total menjadi 49.044 kematian.
Namun angka terbaru dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan peningkatan infeksi mungkin stabil di seluruh Inggris, dengan tingkat peningkatan lebih lambat daripada beberapa minggu terakhir.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) telah menyaksikan pertambahan 125.000 kasus per hari selama tiga hari berturut-turut, menjadikan jumlah kasus di Negeri Paman Sam di hampir mencapai 10 juta.
Negara bagian North Dakota dan South Dakota memiliki tingkat kematian per kapita tertinggi.
India dan Brazil juga terpukul.
