Kilastangerang.com, PALESTINA — Serangan Israel terhadap Palestina membuat bangunan-bangunan penduduk Palestina hancur. Banyak warga Palestina kehilangan rumah mereka akibat serangan yang terus terjadi. Akibatnya, di samping hidup di pengungsian mereka juga banyak hidup di jalanan.
The UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs in the Palestinian Territories (OCHA) seperti dikutip oleh Middle East Monitor, melaporkan bahwa Israel telah menghancurkan 89 bangunan milik warga Palestina selama dua pekan terakhir. Alasannya, warga Palestina tidak ada izin mendirikan bangunan.
Setidaknya 146 orang mengungsi akibat pembongkaran tersebut, termasuk 83 anak-anak. Sekitar 330 orang lainnya terkena dampak kerusakan itu. Laporan OCHA menyebutkan pada 3 dan 8 Februari 2021, Pemerintah Israel menghancurkan 37 bangunan di Humsa Al-Bagai’a. Hal ini membuat 60 orang mengungsi, termasuk 35 anak-anak.
Bahkan, kata PBB, warga yang berada di daerah tersebut menyaksikan pembongkaran massal selama beberapa bulan terakhir. Padahal pada 5 Februari 2021 lalu, PBB telah memperingatkan bahwa tekanan terhadap penduduk Palestina merupakan bentuk pemindahan paksa.
Untuk memenuhi hunian layak bagi warga Palestina yang kehilangan rumahnya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) adakan program Wakaf Rumah Palestina. Para dermawan yang terlibat dalam program ini dapat mengunjungi laman Indonesia Dermawan. Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk pembangunan rumah warga Palestina.
Said Mukaffiy dari Tim Humanity Global Response-ACT mengatakan, warga Palestina sangat membutuhkan rumah yang layak. Di samping kebutuhan lain, rumah menjadi hal yang penting karena Palestina saat ini tengah menghadapi musim dingin. [Sumber : news.act.id]