Kilastangerang.com – Sekitar 41 juta orang di 43 negara mengalami kerawanan pangan pada 2021 ini. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak angkanya meningkat pada 2016 lalu. Tingginya kerawanan pangan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya disebabkan oleh konflik berkepanjangan, perubahan iklim, dan kemerosotan ekonomi akibat merebaknya pandemi Covid-19.
43 negara yang mengalami kerawanan pangan, mayoritas diisi oleh negara-negara di Afrika, dan diantaranya juga masih banyak diisi oleh negara-negara berkembang yang tengah berjuang untuk bertahan dari berbagai krisis kemanusiaan. Seperti, Somalia, Nigeria, Sudan, Uganda, hingga Madagaskar.
Meningkatnya angka kerawanan pangan disebabkan oleh harga pangan yang meroket pada 2021. PBB juga menyatakan kenaikan harga pangan tahun ini merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir. Harga pangan dasar seperti sereal, minyak sayur, produk susu, daging dan gula, naik sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu.Bahkan, harga jagung global telah melonjak hampir 90 persen dari tahun ke tahun. Sementara harga gandum naik hampir 30 persen selama periode yang sama. Ini tentu menjadi ironi, karena keduanya merupakan bahan makanan pokok dari banyak negara di dunia.
Tak hanya menyerang pada dewasa. Anak-anak di Afrika juga mengalami kerawanan pangan. Sulitnya mendapatkan makanan, membuat banyak dari mereka harus menahan lapar selama berhari-hari. Di enam negara di Afrika Timur, yaitu Ethiopia, Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Kenya, dan Uganda, sedikitnya 12,8 juta anak mengalami kekurangan gizi akut.
Untuk meredam krisis pangan tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berupaya hadir melalui Global Qurban. Nantinya, Global Qurban akan mendistribusikan daging hewan kurban untuk saudara prasejahtera di seluruh dunia, tak terkecuali Afrika. Program ini pun bukan yang pertama kalinya. Setiap tahun, ACT secara rutin menyalurkan daging-daging kurban buah hasil kedermawanan masyarakat Indonesia, untuk warga di Benua Hitam tersebut. Seperti pada 2020 lalu, nyaris 1 juta jiwa di 33 negara menjadi penerima manfaat ribuan hewan kurban dari Global Qurban.[Sumber: news.act.id]