kilastangerang.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Indonesia tengah melandai. Kamis (21/10/2021) lalu, Indonesia hanya mencatat 633 kasus tambahan baru. Namun, di tengah kasus Covid-19 yang sudah melandai, Indonesia terancam akan mengalami gelombang ketiga Covid-19.
Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dicky Budiman, menyebutkan, gelombang ketiga Covid-19 diperkirakan akan terjadi akhir Desember 2021, jika banyak pelonggaran aktivitas yang tidak dibarengi protokol kesehatan dan skrining ketat.
“Bicara setiap gelombang (Covid-19) tentu multifaktor, tetapi yang utama adalah adanya kelompok masyarakat yang rawan atau belum memiliki imunitas, artinya dia belum divaksin atau belum menjadi penyintas,” tutur Dicky, Senin (18/10/2021).
Dicky mengungkapkan, 50 persen penduduk Indonesia diperkirakan masih masuk kategori rawan Covid-19. Namun, berkaca pada Singapura dengan cakupan vaksinasi tinggi, namun penambahan kasus masih bisa melonjak.
“Singapura saja itu delapan persen yang penduduknya belum divaksinasi penuh saja masih bisa meledak apalagi kita, jadi itu yang membuat potensi gelombang ketiga atau gelombang berikut itu menjadi tetap besar,” tegas Dicky.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, juga meyakini gelombang ketiga Covid-19 akan menghantam Indonesia. Menurut Nadia, hal ini didasari dari pengalaman Amerika Serikat dan negara di Eropa.
“Kita melihat gelombang ketiga sesuatu yang niscaya pasti terjadi. Kenapa? karena banyak negara mengalami gelombang ketiga, seperti Inggris dan Amerika Serikat dimana mereka memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, juga memiliki tingkat prokes yang sudah baik,” tutur Nadia, Kamis (21/10/2021).
Nadia menambahkan, salah satu penelitian jurnal ilmiah merilis bahwa sifat Covid-19 akan menimbulkan gelombang berkali-kali. “Jadi tidak cukup dengan satu gelombang dan sudah mencapai puncaknya. Kemudian turun, seperti yang saat ini kita alami. Artinya kemudian ada serangan, pandemi ini selesai,” tambah Nadia.
Salurkan sedekah terbaikmu melalui indonesiadermawan.id.