KILAS TANGERANG
Advertisement
  • Home
  • Kilas Tangerang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Bisnis
  • Budaya
  • Komunitas
  • Tips
  • Ramadhan
No Result
View All Result
KILAS TANGERANG
Home Nasional

Dorong Kesejahteraan Dinasti Utsmaniyah Melalui Wakaf

redaksi by redaksi
21 Mei 2021
in Nasional
0
Dorong Kesejahteraan Dinasti Utsmaniyah Melalui Wakaf

Kredit foto : ACT

Kilastangerang.com –  Salah satu instrumen penting pada zaman Dinasti Utsmaniyah (1299–1922M) yaitu wakaf. Dana wakaf pada saat itu, digunakan bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat mulai dari dakwah, pendidikan, hingga infrastruktur. Pengelolaannya pun dikoordinasikan dengan kementerian negara.

Ada dua bentuk wakaf yang populer saat itu Menurut Profesor Murat Cizakca dari Fatih University, Turki. Pertama adalah wakaf uang dan jenis lainnya berbentuk tanah atau properti. Wakaf tunai saat itu diinvestasikan di sektor properti, sementara wakaf tanah dan bangunan biasanya disewakan kembali untuk mendapatkan dana tunai. Demikian menurut Murat melalui tulisannya berjudul Ottoman Cash Waqf Revisited: The Case of Bursa.

Kalangan dengan ekonomi menengah juga berkontribusi mewakafkan pabrik, toko, atau hotelnya. Setiap akhir tahun, keuntungan atau dividen dari aset itu diberikan kepada orang-orang fakir yang membutuhkan. Para pengusaha juga banyak yang mewakafkan lahan atau bangunannya menjadi karavanserai atau han yang merupakan tempat penginapan untuk para musafir.

Prof Bahaeddin Yediyildiz dan Nazif Ozturk dalam artikel “The Habitable Town and the Turkish Waqf System” (1996) mengatakan, kesejahteraan yang dicapai Turki saat itu ditopang juga oleh kemampuan negara meluaskan wakaf. Para sultan mempraktikkannya dan membuat kebijakan yang mendorong perkembangan wakaf.

Baca Juga:  Beras dari Warga Aceh Memulai Perjalanan ke Sulawesi Barat

BACAJUGA

ACT Dianggap Banyak Berbuat Aksi Nyata, Pemerintah Harus Bersikap Proposional

Penghafal Al-Qur’an di Cianjur Tidak Pernah Menyantap Daging

ACT Pertanyakan Keputusan Pencabutan Izin dari Kemensos

Permasalahan Telah Berlalu, ACT: Kami Sudah Berbenah

Sambut Kedatangan 10 Hari Pertama Zulhijah, Global Qurban Gelar Liga 10

Hasilnya, setiap warga Turki kala itu dapat menggunakan berbagai fasilitas secara gratis. Sejak lahir hingga akhir hayat, mereka tidak mesti mengeluarkan uang untuk bisa mendapatkan pelayanan publik.

Pemberi wakaf merasakan kebahagiaan karena memberi, penerima tentram karena kebutuhan hidupnya terpenuhi. Kebahagiaan itu kolektif, merangkul semua masyarakat tanpa adanya konflik dan mengurangi kesenangan satu sama lain. Begitu kira-kira Yediyıldız dan Öztürk menggambarkan.

Mereka memberikan satu contoh yakni Kulliye, yang merupakan sebuah kompleks bangunan yang didirikan dari dana wakaf. Di dalamnya terhimpun berbagai macam kebutuhan publik, semisal dapur umum, toko makanan, pemandian, dan sebagainya. Siapapun dapat menikmatinya secara gratis. Penamaan kompleks tersebut berasal dari kata bahasa Arab, kullu, yang berarti ‘seluruhnya’. Itu menunjukkan pemanfaatan dari area hasil wakaf itu.

Baca Juga:  Serial Web “Atap Padang Mahsyar” Resmi Diluncurkan Ramadan Ini

Bukan hanya manusia yang merasakan manfaat ini, hewan pun turut menikmatinya. Misalnya wakaf Pasar Koza Han yang hasilnya dipakai membiayai operasional Masjid Agung Bursa. Salah satu lokasinya dipakai memberi makan kucing, burung, dan anjing yang kerap ditemui di jalan-jalan kota. Ini sejalan dengan tradisi masyarakat Turki yakni menaburkan gandum di puncak-puncak bukit tiap musim dingin tiba. Tujuannya adalah memberikan makan burung-burung yang kelaparan.

Kebijakan itu tak hanya berpusat di kota. Contohnya di Balkan, semenanjung Eropa yang ditaklukkan Utsmaniyah nyaris seluruh pembangunan diselenggarakan dari wakaf. Prof Halil Inalcik dalam buku The Ottoman Empire: The Classical Age 1300-1600 (2000), ratusan bangunan berdiri dengan pengelolaan wakaf. Di Bosnia misalnya, daftarnya mencakup sebanyak 232 perumahan, 18 karavanserai, 32 hostel, 10 pasar, dan 42 jembatan.

Semua gratis. Dalam waktu relatif singkat, masyarakat setempat berduyun-duyun masuk Islam. Melonjaknya jumlah Muslimin di sana terjadi hanya dalam dua dekade pertama sejak Utsmaniyah berkuasa. Sultan sendiri tidak memaksakan mereka untuk memeluk Islam. Penguasa cukup menghadirkan penerapan syariat Islam yang berprinsip rahmatan lil alamin.

Baca Juga:  Kapal Kemanusiaan Layarkan Ribuan Ton Bantuan ke Sulawesi Barat

Selama lebih dari enam abad, wakaf telah menjadi sebuah tradisi sekaligus fondasi dalam Dinasti Utsmaniyah. Pemerintah pun menyambut tingginya minat rakyat, terutama yang berkecukupan, untuk menunaikan wakaf. Lembaga amil wakaf setempat pun selalu profesional dan para nazir dapat terus mengawasi operasionalnya.

Negara ikut menjamin keamanan aset ini. Buktinya bahkan bisa ditemukan sampai sekarang. Dokumentasi akta wakaf terus terjaga selama berabad-abad di berbagai kantor mahkamah Utsmaniyah. Umpamanya, manuskrip akta wakaf Masjid Hagia Sophia, Masjid Fatih, serta dapur-dapur umum atau tempat-tempat penginapan yang diwakafkan Sultan Suleiman al-Qanuni. Begitu pula dengan data wakaf yang bertebaran di Balkan dan Siprus. Semuanya tersimpan rapi dan masih dapat dilihat sampai kini.[Sumber: News.act.id]

ShareTweetSendShareSend
Previous Post

Begini Cara Daftar BPUM Tahap 3

Next Post

Rasa Syukur Penyintas Gempa Mamuju Terima Perlengkapan Ibadah Baru

redaksi

redaksi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Tangerang

Bupati Tangerang Klaim Wabah PMK Sudah Melandai

8 Agustus 2022
chikungunya

Belasan Warga di Kota Tangerang Terindikasi Penyakit Cikungunya

25 Juli 2022
vaksinasi

Vaksinasi Booster di Kota Tangerang Hampir Capai 50 Persen

22 Juli 2022
Siswa Korban Pencabulan di Tangerang Mendapatkan Pendampingan

Siswa Korban Pencabulan di Tangerang Mendapatkan Pendampingan

21 Juli 2022
Bithealth, Solusi Transformasi Digital Industri Healthcare Indonesia

Bithealth, Solusi Transformasi Digital Industri Healthcare Indonesia

18 Juli 2022
KILAS TANGERANG

© 2020 Kilas Tangerang.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Kilas Tangerang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Bisnis
  • Budaya
  • Komunitas
  • Tips
  • Ramadhan

© 2020 Kilas Tangerang.