kilastangerang.com, JAKARTA SELATAN – Karena kesenangannya dalam berdagang, Sayem (61) membuka usaha bubur sumsum sepuluh tahun yang lalu. Usaha yang ia jalankan tentu untuk menambah pemasukan. Ditambah dengan pemasukan dari suami, mereka berdua bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun karena usia, suami Sayem tak lagi sanggup bekerja. Sementara ia masih memiliki tanggungan satu orang anak lagi yang sedang duduk di bangku kuliah. Bersamaan dengan itu, pandemi datang dan mempersulit usahanya saat ini.
“Jangankan menyisihkan uang untuk menabung, buat beli bahan baku saja belum tentu cukup,” ujar Sayem ditemui di sekitar rumahnya di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Namun hal itu tentu tak mematahkan semangat Sayem. Ia mencari cara lain, yakni dengan berjualan secara daring. Tak lupa ia memperbaiki kemasan jual, sehingga usaha tersebut masih terus bertahan.
Global Wakaf-ACT mengapresiasi usaha Sayem lewat program Wakaf UMKM. Dengan bantuan modal usaha dan pendampingan ini, diharapkan Sayem dapat membawa usahanya melewati pandemi, sekaligus mengembangkan dagangan bubur sumsum ini lebih jauh lagi.
“Dengan adanya modal usaha ini, saya berencana untuk menambah bahan baku. Karena beberapa bahan baku bisa mengalami kenaikan harga sewaktu-waktu,” tutup Sayem. []